darurat militer telah berlalu dan aceh sudah damai kenapa masih ada operasi di Aceh???
silakan anda-anda sekalian para intelektual berfikir tentang hal ini.....
Tim gabungan TNI-Polri mengintensifkan operasi memburu kelompok bersenjata api yang menculik dan membunuh dua anggota TNI, Serda Hendrianto dan Sertu Indra Irawan di Dusun Alue Mbang, Desa Alue Papeun, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Senin (23/3). Sasaran operasi tak lagi sebatas Nisam dan Nisam Antara melainkan meluas ke Sawang dan Kuta Makmur. Bahkan ada masyarakat yang melihat pergerakan pasukan di pedalaman Tanah Luas, Nibong, dan Simpang Keuramat.
Laporan terbaru yang dihimpun Serambi, selain mengepung dan menyisir sejumlah kawasan pedalaman Aceh Utara, TNI-Polri juga gencar menggelar razia di ruas jalan nasional Bireuen-Takengon dan sejumlah titik di Aceh Timur.
Danrem 011 Lilawangsa, Kolonel Inf A Daniel Chardin kepada Serambi, Rabu (25/3) membenarkan pihaknya mengintensifkan operasi memburu kelompok bersenjata yang semakin meresahkan masyarakat bahkan telah menculik dan membunuh dua personel TNI. “Selain mengepung kawasan Nisam Antara, TNI dan Polri juga melakukan patroli ke kawasan Nisam, Sawang, dan Kuta Makmur. Itu kita lakukan untuk mempersempit ruang gerak kelompok bersenpi tersebut. Kita perkirakan kelompok itu masih di kawasan Nisam Antara,” ujar Kolonel Daniel.
Menurut Danrem 011, personel yang dikerahkan untuk memblokade kawasan yang diperkirakan menjadi lokasi persembunyian kelompok bersenjata itu terdiri dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) dan Dua Satuan Setingkat Peleton (SST). Juga diperkuat 40 personel Anoa dengan senjata lengkap. “Ada sekitar 300-an personel di sana, namun konsentrasi terbanyak di Nisam dan Nisam Antara,” katanya.
Personel tersebut, menurut Danrem 011 sebagian disebar ke dalam hutan, perkampungan, dan sebagian dicadangkan, sehingga setiap satuan bisa saling berganti bertindak. “Tapi untuk sekarang kita belum membutuhkan kendaraan lapis baja, karena yang kita hadapi adalah orang, jadi orang (personel) saja yang kita persiapkan. Tapi kalau kita butuhkan kendaraan cepat, ya kita turunkan kendaraan serpas (kendaraan untuk memudahkan pergeseran pasukan),” ujarnya.
Danrem juga memperkirakan kelompok yang menculik tersebut adalah warga dari Aceh Utara sehingga mereka sangat menguasai medan. “Kalau pun ada dari luar Aceh Utara, tentu ada orang dalam juga yang terlibat,” tandasnya.
Kolonel Daniel juga menyebutkan, ada tiga kelompok bersenpi yang ada di Aceh Utara sekarang, dan ketiga kelompok tersebut memiliki kepentingan berbeda. Ada kelompok yang targetnya menghasilkan uang dari narkotika.
Ditanya terkait mafia narkotika, Danrem mengatakan ada kemungkinan pelaku adalah kelompok pemilik ladang ganja, karena akhir-akhir ini TNI sangat gencar dalam melakukan pemusnahan ladang ganja di Aceh Utara. Bahkan sejak beberapa bulan terakhir TNI sudah memusnahkan 24 hektare ladang ganja melalui tiga kali operasi secara berturut-turut. “Mungkin saja mereka dendam terkait tindakan TNI tersebut, namun semuanya belum dapat kita pastikan,” demikian Danrem 011 Lilawangsa.
No comments:
Post a Comment