Powered by Blogger.

Menghitung Nilai Persen Brix dan Pol Pada Unit Kristalisasi (Tugas Khusus Kerja Praktek Di Pabrik Gula)



Latar Belakang Tugas Khusus

Batang tanaman tebu yang masih segar hampir seluruhnya (99%) tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dan kira-kira75% diantaranya dalam bentuk air (H2O), dan 25% sisanya dalam bentuk bahan kering.
   
Untuk kepentingan pengolahan gula, batang tanaman tebu dianggap tersusun atas nira tebu dan ampas. Didalam nira tebu  terkandung bahan-bahan organik terlarut atau tak terlarut, terutama gula, dan sejumlah kecil bahan-bahan anorganik terlarut ataupun tak terlarut. Sedang didalam ampas terkandung bahan-bahan organik dan anorganik tak terlarut. Tujuan dari pemerahan atau ekstraksi distasiun penggilingan adalah untuk memisahkan sebanyak mungkin nira yang terkandung didalam batang tanaman tebu, dengan demikian diharapkan gula yang dapat diperoleh adalah maksima.
Menurut P.Honig dan P.Geerlings, maka tebu itu mengandung berbagai zat sebagai berikut : Saccharosa (gula tebu), glukosa, fruktosa, gula invert (campuran gula fruktosa dan glukosa), zat tepung, bahan serabut, pectin, asam organik, lilin tebu, bahan warna (K, Na, Ca, Mg, P,S,CL,SiO2 dan N), Sedangkan menurut Maxwell, tebu memiliki komposisi 71,34% air, bahan organik kering 27,89% dan bahan organik mineral kering 0,77%.

Tujuan Tugas Khusus 
Tujuan tugas khusus ini adalah untuk mengetahui nilai brix atau pol  yang di peroleh apakah sudah memenuhi standar yang di inginkan untuk produksi gula SHS (Super High Sugar).  



Rumusan Masalah

Untuk memperoleh gula SHS  yang berkualitas, maka nilai brix, pol  harus seperti yang ditentukan, dan jika nilai brix atau pol yang diperoleh rendah maka, hasil akhir produk tidak sempurna.

Batasan Masalah
Di dalam melakukan suatu kerja praktek pada objek yang ingin diambil, maka terlebih dahulu ditentukan batasan masalah agar permasalahan tidak menyimpang dari apa yang akan dibahas. Batasan yang diambil adalah menghitung nilai % brix.dan % pol pada proses kristalisasi.


Pengertian Brix dan Pol
a. Brix 
Brix adalah zat kering terlarut (semu) dalam satu larutan sakarosa murni yang penentuannya dipergunakan (didapat) dengan alat penimbang brix atau diperhitungkan dari berat jenis menurut cara yang sudah ditentukan.Sedangkan % brix adalah berapa bagian zat kering (gula dalam kotoran) terlarut dalam 100 bagian larutan yang penentuannya didasarkan atas berat jenis larutan dengan alat penimbang brix.
     b.      Pol
Pol adalah angka yang ditunjunkan oleh larutan normal dari suatu zat yang harus diperiksa pada polarisasi tunggal menurut cara yang sudah ditentukan.Sedangkan persen pol adalah berapa bagian gula (yang mempunyai rasa manis) dalam 100 bagian larutan yang penentuannya dilakukan pada polarisasi tunggal menurut cara yang telah ditetapkan.  

Standar mutu produk
Standar mutu produk yang digunakan pihak perusahaan pabrik gula sei semayang adalah standar mutu berdasarkan pusat penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3G1) yang ada diyokyakarta  . Adapun standar mutu produk yang ditetapkan perusahaan adalah :
a.       Gula yang diproduksi harus berwarna putih dan bersih.
b.      Ukuran gula kristal memenuhi persyaratan yaitu 0.9-1 mm
c.       Kadar air ‹0,1%
d.      Gula hasil produksi haruslah benar-benar kering agar tahan lama
e.       Gula yang dihasilkan tidak berbau. 
Analisa Laboratorium 
 Analisa Suhu, Brix dan Pol Pada Proses Kristalisasi
Cara menganalisa suhu, brix, dan pol adalah sebagai berikut:
  1. Di ambil sampel, berupa nira yang sudah terbentuk kristal yang didapat dari Pan Masakan, kemudian dimasukkan kedalam wadah dan di timbang 150 gram.
  2. Setelah nira tersebut di timbang, kemudian ditambahkan air sampai 1500 gram dan diaduk hingga merata. 
  3. Kemudian dimasukkan ke dalam selinder Mohl sampai penuh, selanjutnya dimasukkan alat penimbang brix dan suhu yaitu skala brix hidrometer dan dibiarkan skala brix hidrometer berhenti mengapun. 
  4. Diamati angka brix dan suhunya. 
  5. Setelah nilai brix dan suhu didapat dari analisa tersebut maka, % Brix dihitung,Hubungkan pembacaan brix dan suhu dalam tabel III Buletin II
          % Brix = angka brix tidak dikoreksi + koreksi suhu
(Setelah hasil % brix didapat dikalikan dengan jumlah pengeceran (10x))
Catatan:
            % Brix = Apabila koreksi suhu (+) ditambah dengan pembacaan
                            Apabila koreksi suhu (-) dikurang dengan pembacaan
  1. Diambil sisa larutan masakan yang telah di brix sebanyak 100 ml, dimasukkan kedalam labu takar 110 ml, ditambah dengan 5 ml ATB setrip dengan aquadest sampai garis tanda 110 ml diaduk hingga larutannya merata.
  2. Kemudian disaring dengan kertas penyaring untuk diambil filtratnya , setelah diambil filtratnya kemudian dimasukkan kedalam pembuluh pol 2 dm, selanjutnya dimasukkan kedalam alat polarisasi diamati  dan di baca skala polarimeternya.
8.      Setelah nilai  pol didapat dari analisa tersebut maka, % Pol dihitung :
Hubungkan pembacaan pol dan pembacaan brix dalam tabel VI Buletin II
% Pol = Angka pol tidak dikoreksi dihubungkan dengan brix
              Hasilnya dikalikan denan jumlah pengeceran (10×) 
Contoh:
Hasil analisa Masakan A, dengan Suhu          28, 
                                                       Brix          9,1 
                                                       Pol            29,3.
 Hitunglah % brix, %pol ?
Penyelesaian :
1)      Menghitung % brix
 % brix = 9,1 + 0,02 (dari tabel suhu Sei Semayang) = 9,12
            = 9,12 × 10 (pengenceran) = 91,2
2)    Menghitung % pol
% pol = 8,30 – 8,02 (dari tabel suhu) = 0,28
% pol = 0,28 × 0,3 + 8,02 = 8,104
% pol = 8,104 × 10 (pengenceran) = 81,04


Hasil dan Pembahasan
1Hasil
Tabel Hasil Analisa suhu dan brix setelah keluar dari evaporator
Nira
Suhu
(%)
Brix
(0C)
Nira kental yang keluar dari evaporator
65
70
Tabel Hasil Analisa suhu, brix dan pol di proses kristalisasi
Berdasaran hasil analisa suhu, brix dan pol pada masaan A, B, dan D di Laboratorium PGSS pada bulan September, maa diperoleh data sebagai beriut:
NO.
Tanggal Penganbilan Data
Turunan dari Masakan
Hasil Analisa
Hasil Perhitumgan
Suhu
(0C)
Brix
(%)
Pol
(%)
%
Brix
%
Pol
1
4 Oktober 2013
A
28
9,1
29,3
91,2
81,04
B
29
9,2
27,1
92,9
74,98
D
28
9,4
21,2
92,2
58,54
2
5 Oktober 2013
A
29
9,0
29,5
90,9
81,6
B
28
9,2
27,3
92,2
75,41
D
27
9,5
22,3
94,5
61,51
3
6 Oktober 2013
A
29
8,5
26,2
85,9
72,64
B
28
8,7
23,2
87,2
64,14
D
28
9,6
21,4
96,2
58,98

2. Pembahasan
Pada setiap aktifitas produksi, suatu pabrik harus memenuhi kapasitas produksi yang telah ditetapkanPabrik Gula Sei Semayang menetapkan kapasitas produksi pengolahan tebu menjadi gula SHS (Super High Sugar) dengan kapasitas giling 2000-4000 ton/hari dan sudah harus memenuhi kapasitas produksi hingga diperoleh % brix, % pol yang sudah ditentukan. Pada tugas khusus ini, diambil data untuk tiga hari  dihitung dari tanggal 4 Oktober 2013 sampai 6 Oktober 2013, untuk dilakukannya proses analisa. Setelah diketahui hasil analisa, kemudian di hitung % brix, % pol berdasarkan rumus yang telah ditetapkan.
Dikarenakan suhu yang digunakan pada proses kristalisasi telah ditentukan yaitu 60-65 0C, maka tidak mempengaruhi terhadap % brix dan % pol, tetapi yang mempengaruhinya ialah tergantung pada saat pengambilan sampel untuk di analisa, karena proses analisa dilakukan setelah penurunan masakan dan terlebih dahulu di alirkan ke receiver untuk proses pendinginan. Setelah proses itu terjadi baru di ambil sampel untuk dianalisa, maka suhu yang dihasilkan dari proses analisa tidak sama seperti suhu yang telah ditetapkan, karena sudah terjadi proses pendinginan di reicerver.
Berdasarka hasil pengamatan dan analisa suhu, brix dan pol di proses kristalisasi dapat di lihat di tabel 4.3, yang bahwa jika hasil dari analisa nilai brix yang didapat tinggi, maka nilai % brixnya juga akan tinggi dan sebaliknya jika nilai brix yang didapat dari proses analisa randah maka, nilai brixnya juga akan rendah. Begitu juga dengan % pol.
Masakan gula D yang merupakan masakan dengan nilai % brix yang tinggi yaitu dengan % brix 96,2 , dan gula A merupakan gula dengan % pol yang tertinggi yaitu 72,64 – 81,06.

3 comments

  1. sorry mau tanya, ATB strip ini apa yah? dan apakah %Brix ini bisa menunjukkan kadar sukrosa di dalam gula. ditunggu respon nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ATB yg dimaksud adalah atas tengah bawah, hanya meluruskan setelah nira dimasukan labu takar 100ml, ditambahkan larutan penjernih, larutan yg dimaksud adalah Form A & Form B, ditambahkan masing-masing 5ml ,setalah itu dihomogenkan. Kemudian disaring untuk mendapatkan filtratnya. Sekian

      Delete
  2. % pol = 0,28 × 0,3 + 8,02 = 8,104
    Maaf, angka 0.3 dapat darimana ya?

    ReplyDelete

 

Blogroll

Most Reading