Penggunaan warna sebagai bantuan dalam mengenali zat-zat kimia, atau sebagai perluasan visual, yang lebih mendekati dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat kimia, pengukuran cirri-ciri serta kwantitatifnya dengan ketelitian yang lebih besar. Spektrophotometer adalah sangat penting dalam kimia modern terutama dalam bidang organik. Yang merupakan alat rutin dalam penemuan gugus fungsional, pengenalan senyawa dan analisa campuran. Metode spectrophotometer didasarkan kepada penyerapan sinar-sinar oleh atom, seluruh atau dapat menyerap sinar, tetapi hanya panjang gelombang tertentu yang sesuai dengan gelombang tertentu yang sesuai dengan kebutuhan energi dari atom tersebut. Pada metoda Spektro (foto) metris, sampel menyerap radiasi (pemancaran) elektromagnetis, yang pada panjang gelombang tertentu dapat terlihat Larutan tembaga misalnya berwarna biru karena larutan tersebut menyerap warna komplementer, yaitu kuning. Semakin banyak molekul tembaga persatuan volum, semakin banyak cahaya kuning diserap, dan semakin tua warna biru larutannya. Spektrometri memanfaatkan peristiwa ini. Sebetulnya semua larutan kecuali yang tidak berwarna, menyerap sinar cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Spektrum sinar cahaya tersebut dijelaskan pada gambar 7.3 sinar cahaya yang “putih” atau tidak berwarna merupakan campuran sinar yang berwarna, yaitu yang bersifat satu panjang gelombang tertentu. Pada abad ke 18. Bouguer dan lambert menaring kesimpulan bawa absorpsi sinar tersebut mengikuti hukum giometris (eksponensialn) yaitu : sinar cahaya masuk lapisan I larutan.
Pada tahun 1852 beer mendapatkan hokum yang sama berlaku untuk pengaruh konsentrasi bahan penyebab c terdapat absorpsi tersebut. Kedua hokum tersebut mempunyai hubungan matematis yang dinyatakan oleh hukum Beer sebagai berikut:
T = -K.L.C
Atau log T = log k.l.c
T = transmitansi
Pada pesawat spektrofotometer dapat dibaca baik absorbansi A. sebagai skala logaritmis maupun % transmitansi sebagai skala linier.
% =
Dari persamaan :
A = 2 – log (%T) dan
%T = antilog (2 – A)
Prinsip pesawat spektrofotometer
Pesawat spektrofotometer. Selalu terdiri dari dua lamou dengan sinar cahaya putih. Sebuah kisi untuk memilih salah satu dari panjang gelombang saja selalu menghindari yang lain. (monokromator) 1 atau 2 pemegang sel bagi bagi sampel dan / atau blanko (kalau dua pemegang perlu pesawat sinar ganda atau “double”), sebuah foto sel yang peka terhadap sinar cahaya yang menembus sel larutan, serta elektonika yang perlu untuk dibandingkan berapa tenaga sinar cahaya tembus blanko yang tidak berwarna dengan berapa tembus larutan yang berwarna .
Sel untuk isi larutan sampel atau standar referensi atau blanko biasanya terbuat dari kaca, pada pesawat khusus, yang dapat mengukur lampu khusus (lampu raksa) sampai sinar ultra ungu, kaca biasa tersebut harus diganti dengan kwatrs Sio2 karena kaca biasa menyerap sinar ultra ungu, lebar sel biasanya 1 Cm (yaitu jarak antara dinding sel); pesawat khusus mempunyai pemegang untuk dengan lebar 2 dan 5a Cm ; sel yang lebih besar ini meningkatkan kepekaan analisa, karena panjangnya perjalanan 1 (Lihat gambar 7.4) masing-masing 2 dan 5 kali lebih panjang
Ø Gangguan:
Sidik jari, kotoran padat yang telah kering yang menempel pada dinding sel dapat mengganggu penembusan sinar, juga gelembung udara dan lemak. Sel kadang-kadang harus dibersihkan dengan asam yang pekat (teknis) misalnya HCl,atau detergen (sabun), kemudian dibilas dengan air suling, tempat pemegang sel juga harus bersih.
No comments:
Post a Comment