Terobosan Teknologi Terbaru Sapi Jadi Sasaran Jaringan WiFi
Terobosan teknologi terbaru sedang dikembangkan untuk membantu petani dan peternak di pedalaman Australia mendapatkan jaringan internet nirkabel. Solusinya? Dengan menggunakan hewan ternak. Para peneliti dariCentral Queensland University (CQU)telah mengembangkan sistem label telinga hewan ternak yang canggih.
Label atau tag pada hewan ternak ini dilengkapi dengan modem kecil, yang bisa memberikan koneksi internet nirkabel. Jadi sapi-sapi ini bisa menjadi mobile hotspot untuk WiFi. Memimpinproyekpenelitian, ProfesorDavidSwainmengatakan teknologiitu merupakanterobosan terbaru untuk meningkatkankomunikasi di pedesaan, dan daerah terpencil di Australia. "Sapi-sapi terhubungkan dengan internetdankamibisa mendapatkancakupan 3G, sesederhanaitu," jelasnyakepadaABC. "Saya cukup terkejut karena belum pernah ada yang memiliki pemikiran seperti ini sebelumnya."
Dari temuan mereka pun diketahui, bahwa semakin banyak sapi atau hewan ternak yang berkumpul akan memberikan efek yang lebih baik untuk kekuatan sinyal. "Begitu mereka bergabung, semakin banyak maka sinyal langsung kuat," kata Profesor Swain. Menurutnya, tim penelititelah mencoba mengatasi sejumlah kendalayang mungkin, salah satunya adalah berapa lama baterai bisa bertahan. "Ketika mereka [sapi sedang minum atau di kawasan air, kita bisa mengisi ulangperangkatnya," jelas ProfesorSwain. Dengan kondisi cuaca di Queensland tengah yang cukup panas, para peneliti menemukan bahwa perangkat bisa mudah panas. "Karenanya kita kembangkan solusi inovatif yakni teknologi pendingin telinga," ujar Profesor Swain. ;
Ia jugamerekomendasikanpenanda yang bisa memberikan cahaya di malam hari, untuk melukis logo WiFi di telinga ternak. Tujuannya agar para petani dan peternak bisa melihat dengan jelas sapi mana yang terhubung dengan internet. ; Ujicoba awal menunjukkan penggunaan telepon gengam dengan terhubung pada sepuluh sapi dalam jarak k150 meter, bisa mengunduh internet dengan kecepatan 7 MB per detik. Profesor Swain kini meminta agar lebih banyak petani dan peternak untuk berpartisipasi dalam proyek ini, sebelum diluncurkan secara komersial pada April tahun 2016. "Mereka ingin agar mendapatkan sinyal, sehingga bisa menggunakan Facebook di lahan mereka," katanya.
No comments:
Post a Comment